This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 30 Oktober 2011

Oleh: boedi_santoso

Member sejak: 09-10-2011
Lokasi: Jawa Timur

Rating Iklan

Deskripsi Ikan cupang memiliki aneka ragam warna dan jenis yang penuh pesona. Selain mudah berkembang biak, jenis ikan yang hidup di rawa ini, juga memiliki peluang bisnis yang lumayan bagus. Orang tak akan menyangka jika ikan sekecil cupang ada yang dihargai sampai jutaan rupiah
Tidak hanya anak-anak yang menyenangi ikan ini, dewasa pun tak ketinggalan, bahkan cupang dijadikan media taruhan. Begitu kuatnya gigitan bagan berwarna biru ini sehingga sirip lawan nya terbetot lepas putus.
Pukulan telak pada insang luar disusul gigitan kuat merobek sirip bawah, sekaligus mengakhiri pertempuran sengit dua bagan yang bertempur lebih dari dua jam.
Bagan adalah salah satu jenis ikan cupang tipe petarung. Jenis ini yang paling banyak di arena adu cupang.
Nama bagan diambil dari nama Kota Bagan Siapi Api di Sumatera Utara, karena memang cupang ini berasal dari sana. Tidak semua cupang ganas dan suka bertempur. jenis Halfmoon, anda bisa terpesona. Kemampuan sirip bisa mengembang hingga seratus delapan puluh derajat.
Cupang adalah jenis ikan tropis yang hidup di rawa – rawa. Paling besar ukuran hanya lima centi meter. Ada dua jenis ikan cupang. Cupang kelas kontes atau cupang hias dan cupang adu.
Cupang hias, jenis nya macam- macam sesuai dengan bentuk-nya. Ini adalah cupang hias jenis serit. Cirinya sirip bergerigi dan menjuntai panjang mirip sisir.
Cupang ini berasal dari perairan Indonesia. Harganya bisa mencapai ratusan ribu rupiah, bila kualitasnya ekspor. Dan yang mirip burung merak ini, adalah halfmoon, atau setengah bulan. Sirip nya bisa mengembang sampai setengah lingkaran.
Plakat bentuknya hampir sama dengan tipe petarung. Namun bila amarahnya terusik, tipe plakat ini akan mengembangkan siripnya hingga tegak melebihi 180 derajat. inilah yang membedakan dengan cupang petarung.
Half Moon.
Cupang ini yang mendatangkan banyak rejeki. Baik warna, sirip dan ekornya sangat memikat. Half moon adalah cupang asal Thailand. Kurun waktu sepuluh tahun ke belakang ikan ini merambah pasaran Indonesia.
Harganya bisa mencapai jutaan rupiah. Biasanya ikan jenis sering menjadi ajang kontes.

Tinta Cumi Bermanfaat untuk Obat Kanker?


Tinta Cumi Bermanfaat untuk Obat Kanker?

“Tinta  cumi-cumi  yang  oleh  sebagian orang dianggap sebagai limbah  tak  berguna,  ternyata dapat dijadikan sebagai obat kanker”
Benarkah?
Baru-baru  ini  para  peneliti  me-nemukan  bahwa  tinta  cumi-cumi benar-benar  dapat  melawan  kanker sebagaimana dirilis di ogahrugi.com. Cumi-cumi  merupakan  salah  satu seafood  yang  sangat  populer  di  kalangan  pecinta  makanan  laut.  Teksturnya kenyal dan lembut cocok untuk  berbagai  jenis  masakan,  seperti tepung  goreng,  bumbu  saus padang, saus mentega,  goreng  hingga  kering polos.
Indonesia  sendiri  adalah  negara maritim yang sangat akrab dengan cumi-cumi yang cukup berlimpah. Ada peluang terbuka untuk ekspor makanan laut yang satu ini. Semua bagian dari  tubuh  cumi-cumi  relatif  dapat dimakan.  Mungkin  bagi  sebagian orang,  bagian  kaki  (part  growled) perlu dibuang, meskipun banyak juga yang  tidak  menolak.  Satu-satunya bagian dari tubuh cumi-cumi yang bi-asa  dibuang  adalah  tintanya,  karena tidak menambah daya tarik penampilan  bahkan  rasa  jika  ikut  dimasak. Tapi, tak ada yang mengira sebelumnya bahwa tinta cumi yang hitam itu ternyata membawa khasiat luar biasa, setidaknya pada hewan percobaan. Berdasarkan  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Hiroki  University  di Jepang,  tinta  cumi dapat mengaktifkan  sel  darah  putih  untuk melawan tumor. Penelitian dilakukan terhadap 15    ekor  tikus  yang  dikembangkan dalam  tubuhnya  penyakit  tumor  ganas. Tikus-tikus  tersebut diberi  suntikan tiga dosis cairan tinta cumi atau sekitar 200 mg tinta cumi.   Ternyata hanya  tiga  tikus  yang  mati,  sisanya tetap  hidup.  Sebagai  perbandingan, 15 tikus  lainnya yang  juga menderita penyakit  yang  sama  tidak  diberikan suntikan  tinta  cumi dan  semua mati dalam waktu tiga minggu.
Temuan itu merupakan hasil coba coba  Jin’ichi  Sasaki  dan  sejawatnya dari  Universitas  Hirosaki  di  Jepang bagian  utara.  Mereka  memurnikan sebagian tinta cumi itu menjadi suatu campuran yang terutama terdiri atas glusida  (gabungan gula, protein dan lipid).  “Sebenarnya  tak  ada  alasan khusus mengapa  kami  memakai tinta  cumi pada mencit-mencit  yang ditumbuhi  kanker”,  kata  Sasaki.  ’Di daerah  ini, nelayan banyak menangkap cumi dan tintanya dibuang begitu saja. Jadi kami ingin menemukan zat berguna  dalam  tinta  itu  agar  dapat mendaur ulangnya.
Kini  kegiatan  para  ilmuwan  itu adalah mencari  zat  aktif dalam  tinta itu dan mengisolasinya. Diduga zat itu bekerja  dengan  mengaktifkan  komponen  sel  darah  putih  yang  disebut makrofag alias sel pemangsa raksasa, sehingga  meningkatkan  daya  tahan tubuh di sekitar sel tumor khusunya. Siapa  tahu  zat  yang  dapat  menyelamatkan  jiwa  60%  mencit-mencit kanker itu dapat berguna guna untuk melawan kanker pada manusia. Penelitian  ini diakui harus dilanjutkan sehingga hasilnya dapat  lebih valid. Selain  itu, mungkin  ada manfaat lain  selain sebagai obat melawan tumor. Namun yang pasti, bahan yang biasa  dibuang  dan  tidak  dikonsumsi oleh manusia ternyata memiliki manfaat bagi dunia kedokteran.
Kandungan Gizi
Selain  lezat,  ditinjau  dari  nilai gizi,  cumi-cumi  memiliki  kandungan gizi yang luar biasa. Ada protein, mineral, dan macam-macam vitamin. Kandungan protein cumi-cumi cukup tinggi, yaitu 17,9 g/100 g cumi segar. Daging  cumi-cumi  memiliki  kelebihan dibanding dengan hasil laut lain, yaitu tidak ada tulang belakang, mudah dicerna, memiliki rasa dan aroma yang khas, serta mengandung semua jenis asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. Asam amino esensial  yang  dominan  adalah  leusin,  lisin, dan fenilalanin. Sementara kadar asam amino nonesensial yang dominan adalah asam glutamat dan asam aspartat. Kedua  asam  amino  tersebut berkontribusi besar terhadap timbulnya rasa sedap dan gurih. Itu sebabnya, secara alami cumi telah memiliki cita-rasa gurih, sehingga dalam pen-golahannya  tak  perlu  ditambahkan penyedap  (seperti monosodium  glutamat = MSG).
Cumi-cumi  juga mengandung beberapa jenis mineral mikro dan makro dalam  jumlah  yang  sangat  tinggi. Kadar mineral yang terkandung pada cumi-cumi  sangat  bervariasi  walaupun  dalam  satu  spesies  yang  sama. Variasi  ini  tergantung  pada  keadaan lingkungan  tempat  hidup,  ukuran, dan umur. Mineral  penting  pada  cumi-cumi adalah natrium, kalium, fosfor, kalsium, magnesium, dan  selenium. Fosfor  dan  kalsium  berguna  untuk  pertumbuhan kerangka tulang, sehingga penting  untuk  pertumbuhan  anak-anak  dan mencegah  osteoporosis  di masa  tua.  Selain  kaya  akan  protein, cumi-cumi  juga  merupakan  sumber vitamin yang baik, seperti vitamin B1 (tiamin), B2 (ribofavin), B12, niasin, asam folat, serta vitamin larut lemak (A, D, E, K).
Cumi–cumi  juga  mengandung TMAO  (Trimetil Amin Oksida)  yang cukup  tinggi.  TMAO  yang  tinggi  ini memberikan rasa yang khas terhadap daging  cumi-cumi.  Daging  cumi-cumi  juga  banyak mengandung monoamino  nitrogen  yang  menyebabkan cumi-cumi  mempunyai  rasa  manis. Kandungan  sulfur yang  cukup  tinggi pada  cumi–cumi  juga menyebabkan cumi-cumi berbau  amis  ketika men-galami perlakuan pemasakan  seperti direbus. Jadi bila anda menyukainya, tinta hitam  itu  tidak  perlu  dibuang  dari cumi,  tetapi  dapat  dimakan.  Tidak ada  yang  perlu  dikhawatirkan  tentang zat tinta yang pekat itu. Beberapa orang justru menganggap zat tinta tersebut penting untuk peningkat cita rasa. her
Sumber: reviewhealthonline.blogspot.com

September 18, 2011

Perikanan: Lampung Barat dan LAPAN Jalin Kerjasama

Liwa, Lampung, 18/9 (ANTARA) - Pemkab Lampung Barat melalui Dinas Kelautan dan Perikanan menjalin kerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dalam pemberian informasi tentang zona potensi penangkapan ikan berbasis pengindraan satelit.

"Kerja sama yang terjalin tentunya akan berpengaruh terhadap peningkatan ilmu nelayan terhadap peningkatan teknologi terkini akan penangkapan ikan secara tepat guna," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung Barat, Nata Djudin Amran, di Liwa, Minggu.

Dia menjelaskan, LAPAN akan memberikan informasi yang akurat akan zona penangkapan ikan yang benar, sehingga nelayan akan dapat menangkap ikan dengan mudah.

"Alat yang telah diberikan tentunya mampu membantu sepenuhnya nelayan mencari ikan di laut, baik letak dan keberadaan ikan yang akan di tangkap," kata dia lagi.

Menurut dia, teknologi yang dikenalkan tersebut akan memberikan nilai positif bagi hasil tangkapan ikan nelayan setempat.

Kemudian lanjut dia, pemerintah tengah melakukan sosiallisasi kepada nelayan akan teknologi baru ini, sehingga dengan pemahaman tersebut maka nelayan dengan cepat memahami dan melaksanakannya.

"Saya mengharapkan teknologi yang dikenalkan ini, mampu dipahami dengan nelayan, sehingga nantinya nelayan yang ada di pesisir Lampung Barat akan dapat mudah melakukan penangkapan ikan dengan mudah tanpa harus mereka-reka," katanya.

Lampung Barat menjadi daerah yang memiliki potensi perikanan yang berlimpah, dimana didalamnya terdapat jutaan ton ikan laut untuk kebutuhan masyarakat.

Sebagian besar masyarakat yang berada di Pesisir Lampung Barat berprosesi sebagai nelayan, sehingga dibutuhkan program khusus dalam rangka peningkatan hasil tangkap ikan baik sarana maupun teknologi yang dapat membantu nelayan tersebut memperoleh ikan laut.

Teknologi yang dikenalkan masyarakat nelayan tersebut mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan hasil tangkapan ikan dan memahami cara penangkapan ikan yang baik dan efisien selain itu dengan menggunakan alat bantuan teknologi canggih diharapkan masyarakat nelayan mampu memperoleh penangkapan yang berlimpah.

Bantuan alat GPS dan Fish finder (pendeteksi ikan) maka mampu mengetahui keberadaan ikan selain itu dengan menggunakan alat teknologi canggih tersebut nantinya nelayan cukup efisien dalam menghemat biaya operasional penangkapan ikan.

Sebelumnya anggota DPR RI Ismayatun mengatakan, masyarakat nelayan Lampung Barat layak mengetahui teknologi penangkapan ikan yang tepat guna.

"Kerja sama yang dilakukan Pemkab Lampung Barat sangat tepat, sebab dari bantuan sarana teknologi tersebut, tentunya akan dapat memberikan pembelajaran terhadap masyarakat akan metode baru dalam penangkapan ikan dengan baik tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi," kata dia.

Dia menjelaskan, bantuan yang diberikan nelayan tersebut optimistis mampu memberikan dampak besar terhadap peningkatan pendapatan masyarakat nelayan.

Kemudian lanjut dia, alat yang diberikan dapat digunakan oleh seluruh nelayan yang ada di Pesisir Lampung Barat dalam menangkap ikan.

"Saya mengharapkan bantuan ini dapat digunakan dengan tepat guna, sehingga fungsi dan kegunaannya dapat dirasakan oleh nelayan, sehingga pada akhirnya nanti tingkat ekonomi masyarakat akan meningkat setiap tahunnya," katanya.

Sumber: Antara, Minggu, 18 September 2011

Sabtu, 29 Oktober 2011



Terdapat 4 (empat) jenis ikan yang merupakan komoditi andalan dengan nilai ekonomi tinggi, selain dari empat jenis ikan itu, diuraikan juga data mengenai hasil-hasil pada sektor perikanan. Adapun empat jenis ikan yang dimaksud adalah :

1. Udang Windu (Panaeous Monodon)
Udang windu merupakan penyumbang devisa terbesar dari sektor perikanan. Potensi ini merupakan investasi mulai dari sektor industri hulu sungai sampai akhir.

Guna mendukung budidaya udang windu dengan potensi :
- Luas Tambak Potensial : � 20 Ha.
- Luas Fungsional : � 3,893 Ha (12%)
- Kebutuhan Benur : � 2,4 M Ekor/Tahun, yang sudah dipenuhi dengan Hatchery skala Rumah Tangga sekitar 50.000.000 ekor

Peluang Usaha di bidang Budidaya Udang Windu Adalah :
a. Hatchery (Pembenihan Udang)
Kebutuhan benur yang cukup besar kurang lebh 2,4 Milyar Ekor/Tahun yang bisa dipenuhi 50.000.000 ekor dan ini merupakan peluang usaha yang dapat diandalkan. Untuk diperlukan investor dalam rangka memenuhi kebutuhan benur yang lebih murah, sehingga tidak perlu didatangkan dari luar pulau

b. Sarana Produksi Tambak (Saprotan)
Untuk memenuhi kebutuhan budidaya udang faktor pakan sangat dominan, karena 60% investasi budidaya udang pada pakan, mulai ari awal penebaran sampai panen. Demikian pula kebutuhan sarana produksi lainnya yang lebig murah dan efisien apabila tersedia pabrik yang dapat memenuhi kebutuhan dengan harga yang memadai.

c. Pemanfaatan Limbah Kepala Udang
Peluang bisnis dari limbah kepala udang yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal dapat diolah menjadi produk yang bernilai cukup tinggi, antara lain ;
- Petis Udang
- Kecap Udang
- Terasi Udang
- Tepung Udang, dll.
Adapun nama pengekspor dan negara tujuan ekspor adalah :
1. PT. Misaya Mitra, Negara tujuan ekspor adalah Jepang.
2. PT. Samarinda Cendana, Negara tujuan ekspor adalah Hongkong dan Taiwan.


2. Kepiting (Skylla serrata)
Potensi budidaya kepiting cukup besar dan terbuka luas untuk peluang pasarnya, baik lokal maupun ekspor.

Peluang bisnis kepiting ditunjang dengan luasnya hamparan tambak rakyat dan dukungan dari Pemerintah Daerah Kutai Kartanegara.

Produksi kepiting pada tahun 2001 adalah sebesar 38,4 ton dengan nilai produksi sebesar Rp. 268.800.000.

3. Ikan Patin (Pangasius Sutchi F)
Ikan Patn merupakan ikan yang banyak dibudidayakan sepanjang aliran sungai Mahakam, secara teknis pemeliharaan ikan ini tidak sulit, sehingga dibudidayakan semua orang.

Tahun 2002 diperkirakan terjadi kenaikan produksi yang tinggi karena adanya penyaluran bantuan keramba, pakan dan benih berjumlah 1.125.500 ekor. Dengan perkiraan tingkat mortalitas 30%, maka akan diperoleh hasil panen 1.125.500 - 30% = 788.850 ekor dengan berat rata-rata 800gr/ekor, sehingga diperoleh hasil panen 631 ton ikan patin.

Sentra produksi ikan patin adalah : Kecamatan Muara Muntai sebesar 79.500.000 ekor. Kota Bangun sebesar 69.750.000 ekor, dan Muara Kaman 68.750.000 ekor. (Data Statistik Perikanan dan Kelautan Tahun 2001).

Peluang Usaha di bidang Budidaya Ikan Patin
Jumlah Produksi yang besar tidak terserap seluruhnya oleh pasar lokal dan antar pulau. Untuk peluang investor adalah menanamkan modalnya untuk pembelian dan pemasaran serta pembangunan pabrik pengolahan hasil perikanan seperti pembuatan sosis ikan dan lain-lain.

Kemudahan yang didapat adalah menjangkau sentra-sentra produksi tersebut dengan transportasi darat dan sungai sangat mudah dan murah.

4. Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata Blkr)
Ikan Betutu merupakan spesies ikan air tawar yang dapat dibudidayakan dalam keramba di perairan umum. Kapasitas produksi sebagai berikut :
- Muara Muntai : 6,1 Ton
- Muara Wis : 4,7 Ton
- Kota Bangun : 5,3 Ton
- Kenohan : 7,5 Ton
- Kembang Janggut : 3,15 Ton
- Muara Kaman : 4,4 Ton
- Daerah Lain : 2,5 Ton

Peluang Usaha di bidang Budidaya Ikan
Ikan ini diminati oleh pasar luar negeri dan setiap tahunnya permintaan meningkat. Negara-negara pengimpor ikan betutu adalah seperti Singapura, Hongkong, Taiwan, Cina dan Amerika.

Untuk budidaya ikan betutu di wilayah-wilayah pengembangan tersebut masih terbuka peluang-peluang investasi karena kondisi alam yang luas masih memberikan prospek yang baik, yang didukung sarana transportasi yang lancar dan relatif murah untuk menjangkau kantong-kantong produksi yang dimaksud.
Tabel Inventarisasi Potensi Lahan
Sektor Perikanan

NO KOMODITI KECAMATAN LAHAN YANG TERSEDIA (Ha) LAHAN PRODUKSI (Ha) LAHAN POTENSIAL (Ha)
1 UDANG MUARA JAWA 6,940,00 3.198,00 3.742,00
2 UDANG SAMBOJA 1.616,00 808,00 808,00
3 UDANG ANGGANA 79.212,00 29.374,00 49.838,00
4 UDANG MUARA BADAK 4.970,00 4.430,00 540,00
5 UDANG MARANG KAYU 1.300,00 1.190,00 110,00
6 NILA / IKAN MAS LOA JANAN - 60,40 -
7 NILA / IKAN MAS LOA KULU - 55,10 -
JUMLAH
94.038,00
39.115,50
55.038,00
 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kutai Kartanegara, 2008

7 langka membudidaya kerapu

7 (Tujuh) Alasan Melakukan Budidaya Kerapu

Kerapu yang dikenal dengan nama asingnya grouper ini merupakan ikan yang dapat dibudidayakan di dua tempat yaitu budidaya laut dan budidaya tambak. Namun perkembangan budidaya sangat baik jika dilakukan di perairan laut. Jika melihat produksinya, budidaya kerapu berkembang dengan baik. Produksi ikan kerapu selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan yaitu tahun 2008 sebesar 5.005 ton, tahun 2009 sebesar 8.791 ton dan tahun 2010 sebesar 10.301 ton.
Produksi ikan kerapu di Indonesia tersebar hampir di setiap provinsi di Indonesia. Produksi ikan kerapu untuk ukuran konsumsi, terbesar terletak di Provinsi Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Aceh dan Lampung. Produksi ikan kerapu dari budidaya pada dasarnya dapat lebih dikembangkan lagi. Hal ini jika melihat beberapa hal yang mendukung perkembangan budidaya kerapu tersebut baik factor dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Berikut ini antara lain beberapa hal-hal yang seharusnya budidaya ikan kerapu dapat berkembang lebih baik lagi, yaitu :
Budidaya laut di Indonesia salah satu sektor yang pertumbuhannya pesat
Selama ini pertumbuhan dan pertkembangan produksi budidaya laut lebih banyak dipengaruhi oleh produksi rumput lautnya terutama jenis Euchema cottonii. Namun apabila dilihat dari sisi nilainya maka tidak hanya rumput laut tapi komoditas lain pada budidaya rumput laut akan muncul. Salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi adalah ikan kerapu. Perkembangan ikan kerapu selama beberapa tahun belakangan cukup pesat. Pada tahun lalu, tahun 2010, produksi kerapu mencapai 10.397 ton.
Pemanfaatan lahan di laut untuk budidaya masih sangat kecil
Potensi budidaya laut di Indonesia merupakan yang terbesar dibandingkan dengan budidaya lainnya. Potensi budidaya laut di Indonesia mencapai total luas lahan sebesar 3.776.000 Ha, sementara lahan yang dimanfaatkan hanya sekitar 45.676 Ha atau sekitar 1,21 % tingkat pemanfaatannya.
Pemanfaatan Lahan Budidaya di Indonesia

Jenis Budidaya Lahan Potensi (Ha) Pemanfaatan Lahan (Ha) Tingkat Pemanfatan (%)
Budidaya Laut 3.776.000 45.676 1,21
Budidaya Air Payau 1.225.000 682.725 55,73
Budidaya Air Tawar 2.230.500 399.639 17,91
Sumber : Statistik Perikanan Budidaya 2009
Permintaan dunia cenderung meningkat (35.000 ton/th)
Salah alasan mengapa melakukan kegiatan budidaya kerapu adalah bahwa kerapu merupakan komditas ekspor yang sangat digemari. Permintaan akan ikan kerapu setiap tahunnya mengalami peningkatan. Permintaan akan komoditas kerapu mencapai 35.000 ton per tahunnya. Jika dibandingkan dengan produksi nasional Indonesia pada tahun 2010 dengan asumsi semuanya diekspor maka produksi kerapu nasional hanya memenuhi sekitar 30% permintaan pasar dunia.
Harga Kerapu yang tinggi (US$ 25 – US$ 125 )
Hampir seluruh komoditas budidaya laut merupakan komoditas ekspor yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Harganya dipasaran dunia sangat baik dibandingkan dengan ikan air tawar. Begitu pula dengan yang kerapu, harganya dipasaran dunia mencapai US$ 25 – US$ 125 dan Indoensia merupakan salah satu ekspotir ikan kerapu terbesar di dunia. Pemasaran ikan kerapu Indonesia tersebar di beberapa Negara, yaitu Jepang, Taiwan, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Brunei dan Filipina.
Tingkat keberhasilan perbenihan dan budidaya cenderung meningkat dan Teknologi sudah dikuasai.
Kerapu memiliki banyak jenisnya antara lain kerapu Tikus/bebek, Kerapu Macan, Kerapu Sunu, Kerapu Kertang, Kerapu lumpur dan lain-lain. Dari sekian banyak kerapu teknologi budidaya kerapu telah dikuasai, baik dari segi pembenihannya maupun pembesarannya dan sekarang telah berkembang ikan kerapu jenis baru, hasil persilangan antara beberapa jenis kerapu. Ikan kerapu hasil persilangan yaitu kerapu Cantang dan kerapu Cantik. Kerapu Cantang adalah kerapu hasil persilangan kerapu macan dan kerapu kertang sementara kerapu Cantik adalah kerapu hasil persilangan kerapu macan dan kerapu batik.
Berkembangnya pembenihan skala besar dan kecil/HSRT
Pembenihan ikan kerapu sekarang tidak lagi dilakukan dengan skala besar. Saat ini sudah banyak berkembang pembenihan ikan kerapu skala kecil dengan model HSRT atau Hatchery Skala Rumah Tangga. Pembenihan skala rumah tangga tersebar di 7 daerah, yaitu Lampung, Jawa Timur, Banten, Maluku, Bali, Jawa Tengah dan Sulawesi. Pembenihan dengan skala rumah tangga atau HSRT terlengkap ada di provinsi Jawa Timur mulai dari HSRT skala kecil, HSRT sepenggal dan HSRT lengkap.
SEBARAN HATCHERY SKALA RUMAH TANGGA DI INDONESIA

Propinsi HSRT (unit)
Skala Kecil Sepenggal Lengkap
Lampung - 17 3
Jawa Timur 43 9 12
Banten - 1 -
Maluku - 3 -
Bali - 18 5
Jawa Tengah - 7 -
Sulawesi - 4 -



Potensi ikan air tawar yang saat ini dikembangkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan
Potensi ikan air tawar yang saat ini dikembangkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan (Photo:@usdut)
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) terus memacu produk ikan laut maupun ikan tawar. Peningkatan produk ikan laut dengan cara memberi bantuan alat pendeteksi keberadaan ikan (fish finder) kepada kelompok nelayan di pesisir. Sedangkan peningkatan produk ikan air tawar dengan membudidayakan ikan di kolam eks tambang batu bara.

Peralatan canggih berupa fish finder dan perlengkapan Global Positioning System (GPS) dapat memudahkan nelayan mengetahui posisi ikan. Alat tersebut dimungkinkan dapat mengurangi beban nelayan akibat kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Bantuan alat fish finder dan GPS yang akan kami berikan ini bisa mengirit BBM. Mereka hanya akan berlayar ke tempat yang terdapat gerombolan ikan di laut,” papar Kepala DKP Kukar M Syahran, beberapa waktu lalu.
Fish finder yang telah dibagikan kepada 11 kelompok nelayan di pesisir Kukar juga dapat memberikan informasi mengenai suhu, arus, kesuburan klorofil dan lainnya. Sedangkan GPS akan memudahkan nelayan mengetahui koordinat keberadaan kapal mereka.

Salah satu pengelola keramba ikan air tawar menunjukan keberhasilannya
Salah satu pengelola keramba ikan air tawar menunjukan keberhasilannya(Photo: @usdut)
DKP bahkan juga akan memberikan alat penghemat BBM kepada para nelayan. Alat tersebut sama seperti fish finder dan GPS. Enam kecamatan yang kami berikan. Yaitu nelayan di Sangasanga, Anggana, Muara Jawa, Samboja, Marangkayu, dan Muara Badak. Alat yang diberikan tersebut sifatnya masih uji coba,” paparnya.
Untuk menyejahterakan para nelayan di pesisir, DKP Kukar, memiliki program modernisasi kapal-kapal. Tujuannya untuk memaksimalkan keberadaan fish finder dan GPS yang berada di jajak lebih dari empat mil dari pinggir pantai. Karena kapal-kapal yang dimiliki nelayan di pesisir kurang mendukung sehingga daya tangkapnya rendah.
Syahran memaparkan bahwa Kukar telah memproduksi ikan sebesar 81 ribu ton atau sekira 68 persen dari seluruh produksi ikan di Kaltim yang mencapai 119 ribu ton. Sekira 55 persen merupakan hasil tangkapan di laut. Sedangkan 45 persen atau 36.500 ton ikan-ikan dari produksi budidaya perikanan.
DKP Kukar terus meningkatkan budidaya perikanan melalui perluasan areal-areal tambak, kolam, dan keramba. Pembukaan tambak tidak hanya di sekitar pantai, tapi juga bekas-bekas areal tambang.Produksi ikan tambak budidaya eks areal tambang bisa menghasilkan sekitar 1 ton ikan,” jelasnya.
Budidaya ikan memanfaatkan danau eks tambang batu bara banyak berada di Desa Bangun Rejo dan Buana Jaya Tenggarong Sebarang. Masyarakat di sekitar danau eks tambang dibina oleh DKP bekerja sama dengan perusahaan tambang. Ikan keramba yang dihasilkan dijual ke Tenggarong dan Samarinda. Bahkan beberapa desa di Tenggarong Seberang juga ingin memanfaatkan sejumlah kolam eks tambang batu bara yang ada di sekitarnya.
Proposal yang kami ajukan ke dinas perikanan sudah direspons. Kami akan dibantu keramba dan jaring untuk budidaya ikan di lahan eks tambang batu bara,” kata Kades Bukit Raya Gani Aliwarto kepada Kaltim Post.
Dikatakan bahwa kolam-kolam eks tambang batu bara di desanya cukup banyak. Setelah dilakukan penelitihan dari DKP terdapat sekitar tiga danau yang layak untuk budidaya perikanan. Budidaya ikan dengan memanfaatkan kolan eks tambang batu bara ini kita harapkan mampu mengurangi pengangguran di desa kami,” jelasnya.(yus)

Tidak hanya pada perikanan air tawar saja, namun potensi perikanan lautpun juga dikembangkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar)
Tidak hanya pada perikanan air tawar saja, namun potensi perikanan lautpun juga dikembangkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) (Photo:@usdut)

Jadi Primadona Peternak Ikan Air Tawar

pembudidayaan lele Afrika yang dikembangkan seorang peternak ikan air tawar di Desa Slenteng, Kecamatan Kapongan, Situbondo. Meski jenis lele impor, namun cara perawatan ikan lele ini tidak jauh berbeda dengan ikan lele lokal yang biasa kita temui. Selain pemberian pakan secara teratur, tentu saja, juga kebersihan air kolam yang harus slalu terjaga. Demikian pula dengan bentuk fisiknya yang yang relatif sama, yang sedikit membedakan mungkin hanyalah warna indukan lele Afrika, yang lebih kehijau-hijauan dan tidak memiliki sengatan atau patil layaknya lele lokal. Meski cara pembudidayaannya cukup mudah, namun ikan lele ini memiliki beragam keunggulan dibandingkan lele lokal, seperti lebih tajan terhadap serangan penyakit, dan masa panen yang lebih singkat.
Dengan cara pembudidayaan yang benar, lele Afrika ini bisa dipanen pada umur dua bulan. Rasa daging yang lebih kenyal, juga membuat jenis ikan lele ini cukup banyak digemari para konsumen. Dengan harga sekitar 15 ribu rupiah perkilogramnya, lele Afrika ini laris manis di pasaran, hingga membuat semakin banyak peternak ikan air tawar yang beralih membudidayakan lele jenis ini.

TERNAK IKAN GURAME

 
 
 
 
 
 
6 Votes

SENTRA PERIKANAN
Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu: Sumatera, NTB dan Jawa. Sedangkan di luar negeri yaitu: Thailand, Jepang dan Filipina.

JENIS
Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikut:
Klas     : Pisces
Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya: gurami angsa, gurami jepun, blausafir, paris, bastar dan porselen. Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat, khususnya Bogor. Dibanding gurame jenis lain, porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur. Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur, porselen mampu 10.000 butir. Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop, dan paling banyak diunggulkan.

MANFAAT
Sebagai sumber penyediaan protein hewani.

PERSYARATAN LOKASI
Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos dan cukup mengandung humus. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Penyiapan Sarana dan Peralatan
Kolam
Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan gurame antara lain:
a).Kolam penyimpanan induk
Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk, kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi, kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan.
b)Peralatan
Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan.Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan gurame antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas),
seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).

1.Pemilihan IndukCiri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut:
Usahakan Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat.
ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut:
  • Betina Dahi meninjol.
2.Pemeliharaan Induk
Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m2) disimpan dalam kolam penyimpanan induk. Beri makanan selama dalam penampungan. Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 1/3 kg setiap hari pada sore hari. Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 1/2 blekminyak tanah setiap kali pemberian.
3.Pembenihan
Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya, induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan. Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut:
  • Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari, perbaiki tanggul dan dasar kolam.
4.Pemeliharaan Bibit
Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang. Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah, pemupukan, perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air.
Setelah persiapan selesai, benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekor/meter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan. Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30% berat badan ratarata. Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih. Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan.
1.         Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur.
a)         Polikultur
Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes, ikan mas, nilem, mujair atau lele. Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat.

1.Pemupukan
Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang. Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan, dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan peliharaan.
Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan. Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 7,5 kg untuk tiap 100 m2 kolam, air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari.
Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m2 kolam. Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam.
2.Pemberian Pakan
Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya, namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet, daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan, diantaranya: daun pepaya, keladi, ketela pohon, genjer, kimpul, kangkung, ubi jalar, ketimun, labu dan dadap.
Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat. Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun.
3.Pemeliharaan Kolam/Tambak
Setiap habis panen, kolam dibersihkan/kuras. setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam, sehingga bila benih disebarkan, kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat.

HAMA DAN PENYAKIT
Penyakit
Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit. Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak; kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan. Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut.
Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya. ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya.
Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter, yang diakibatkan oleh bakteri, virus, jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya. Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit, dapat dikenali sebagai berikut:
1)         Penyakit pada kulit; pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada, perut dan pangkal sirip.
Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati. Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset.
Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya, dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya:
Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)
Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati.

P A N E N
Penangkapan
Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan. Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil. Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran. Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 0,3 gram/ekor pada saat dipanen.
Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen. Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun, ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 0,3 kg/ekor, sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 0,7 kg/ekor. Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 1.5 kg/ekor.
Adapun cara penangkapan: air disurutkan sedikit demi sedikit, penangkapan dilakukan pada pagi hari. Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka.

Penanganan ikan hidup
Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:
  • Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C.

Ikan Lele merupakan keluarga Catfish yang  memiliki jenis yang sangat banyak, diantaranya Lele Dumbo, Lele Lokal, Lele Phyton, Lele Sangkuriang dan lain-lain. Pada tulisan terdahulu sudah dituliskan mengenai Budi Daya Ikan Guramih Pada Kolam Terpal, pada kesempatan ini akan dibahas BUDI DAYA IKAN LELE DUMBO pada Kolam terpal. Budi Daya Ikan Lele dumbo relatif lebih mudah dan sederhana jika dibandingkan dengan budi daya guramih. Pada dasarnya metode Budidaya ini adalah solusi untuk beberapa kondisi antara lain lahan yang sempit,  modal yang tidak terlalu besar dan solusi untuk daerah yang minim air. Lele Dumbo merupakan ikan yang memiliki beberapa keistimewaan dan banyak diminati orang.

Aneka masakan dari lele bisa diperoleh dengan mudah, rasa daging yang lezat dan gurih membuat bisnis budi daya lele menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan keuntungan.Olahan Ikan lele misalnya pecel lele, abon lele, dan keripik kulit lele. Selain itu Lele dumbo lebih mudah dipelihara dan cepat dalam pertumbuhannya. Dengan kondisi air yang “buruk” Lele dumbo bisa bertahan hidup dan berkembang dengan baik, dengan demikian solusi pemeliharaan lele dumbo dengan terpal menjadi alternatif yang perlu dicoba. Budidaya Ikan Lele dumbo dengan Kolam terpal mendatangkan peluang usaha yang cukup menjanjikan dan tidak memerlukan modal usaha yang besar. Analisis budidaya Lele Dumbo dapa dilakukan dalam berbagai model untuk konsumsi dan pembibitan.

Model Budi Daya Lele Dumbo

Peluang usaha Budidaya lele dumbo dengan kolam terpal dapat dilakukan dalam beberapa bentuk antara lain, tujuan pembibitan dan tujuan konsumsi. Budi daya Ikan Lele Dumbo sebagai bibit merupakan upaya memenuhi kebutuhan bibit yang terus meningkat seiring dengan permintaan Ikan Lele Dumbo Konsumsi. Budidaya Ikan Lele Dumbo Konsumsi merupakan upaya memelihara Ikan Lele Dumbo sampai ukuran dan bobot tertentu. Biasanya dari berat 1 ons per ekor ikan lele dumbo sampai 1 kg per ekor. Ukuran Lele Dumbo 1 Kg /ekor  ke atas biasanya digunakan pada kolam pemancingan yang berisi Lele dumbo.

Salah Satu Model Kolam Terpal Lele Dumbo

SUB SEKTOR Perikanan
Usaha perikanan adalah semua usaha perorangan atau badan hukum untuk menangkap atau membudidayakan (usaha penetasan, pembibitan, pembesaran) ikan, termasuk kegiatan menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan ikan dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah ekonomi bagi pelaku usaha (komersial/bisnis)       

Selasa, 25 Oktober 2011

Ekspor Perikanan Indonesia Capai 621.800 Dolar AS

25/Jun/2010 10:35    sumber: Antara

Ekspor Perikanan Indonesia Capai 621.800 Dolar AS
sumber : Antara 25/Jun/2010 10:35

Padang (ANTARA) - Nilai eskpor perikanan Indonesia pada triwulan pertama 2010 mencapai 621.800 dolar AS, naik 7,72 persen atau 44.570 dolar dibanding triwulan pertama 2009, kata Kepala Pusdatin KKP Soen`an H. Poernomo, dalam siaran persnya yang diterima, Jumat.
Soen`an menyebutkan, untuk neraca perdagangan volume produk kelautan dan perikanan asal Indonesia selama semester pertama 2010 menunjukan peningkatan 15,27 persen dibanding periode yang sama 2009.
Peningkatan 31 ribu ton dari 203,44 ribu menjadi 234,51 ribu ton tersebut umumnya berasal dari komoditas perikanan non tuna, baik ikan laut maupun darat. Secara keseluruhan, neraca perdagangan produk perikanan masih menunjukkan surplus.
Apabila mengacu pada neraca perdagangan tersebut, maka Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan peningkatan produksi perikanan sebesar 353 persen pada 5 tahun ke depan.
Target tersebut, optimistis tercapai dengan meningkatkan potensi perikanan Indonesia, terkait SDM dan potensi alam yang tersedia di negeri ini.
Akan tetapi persoalan yang masih dihadapi adalah mahalnya harga pakan ikan bagi perikanan budidaya yang masih impor.
"Persoalan tersebut diyakini bisa diatasi antara lain dengan cara memproduksi masal pakan ikan yang menggunakan magot sebagai bahan bakunya. Hal lain yang lebih penting adalah ketersediaan pasar bagi produksi tersebut," katanya.
Untuk pasar luar negeri maupun domestik, memang diperlukan kemudahan berusaha bagi para pengusaha kecil dan industri pengolahan hasil perikanan yang juga harus terus ditingkatkan sehingga pungutan resmi maupun tidak resmi harus dihapuskan.
Selain itu juga bunga bank untuk memperoleh modal harus diupayakan serendah mungkin, agar bisa bersaing dengan produk negara lain di pasar internasional.
Berdasarkan data KKP, impor produk kelautan dan perikanan juga berbanding lurus dengan volume dan nilai ekspor. Data statistik mencatat peningkatan terjadi pada semua komoditas impor terutama pada komoditas pakan, lemak dan minyak ikan.
Volume impor produk perikanan Indonesia semester I 2010 meningkat 12,29 persen atau 9,58 ribu ton dibanding semester yang sama 2009.
Sementara itu nilai impor semester I 2010 juga meningkat 31,74 persen atau 18.520 dolar AS dibandingkan semester yang sama 2009.

perikanan

Kamis, 05 Agustus 2010


Petaka Birahi Ikan Tuna

RISET BUDIDAYA KELAUTAN

Kamis, 5 Agustus 2010 | 04:22 WIB

Petaka birahi ikan tuna menjadi salah satu bagian tersulit untuk diatasi dalam program riset budidaya ikan konsumsi paling bernilai ekonomi ini. Sepasang tuna yang birahi senantiasa kejar-kejaran dan kerap berubah menjadi petaka ketika menabrak dinding bak beton hingga mati.

Kesulitan itulah yang dihadapi Balai Riset Perikanan Budidaya Laut pada Kementerian Kelautan dan Perikanan di Pantai Gondol, Buleleng, Bali.

Sejak 2003, para periset di balai tersebut mengadakan riset pembenihan ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares).

”Pembenihan ikan tuna sangat penting karena eksploitasinya berlebihan. Ini terlihat dari bobot tangkapan ikan tuna yang semakin merosot,” kata Kepala Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut I Nyoman Adiasmara Giri, Kamis (22/7).

Giri ketika itu menerima kunjungan sejumlah wartawan yang sedang meliput rangkaian konferensi Asosiasi Biologi Tropika dan Konservasi (ATBC) di Bali, 20-23 Juli 2010. Giri menunjukkan salah satu kegiatan riset pembenihan ikan tuna.

Sebanyak 30 ikan tuna dengan bobot sampai 70 kilogram dan berusia sekitar tiga tahun ditampung di bak beton berbentuk silinder.

Volume bak air laut itu sekitar 1.500 meter kubik, berdiameter 12 meter dengan kedalaman 8 meter.
Bangunan itu hibah dari Jepang dalam program Overseas Fishery Cooperation Foundation (OFCF) 2001-2005. Menurut peneliti senior Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut, Gede Suwarthama Sumiarsa, Jepang memulai riset budidaya ikan tuna sejak 40 tahun lalu.

Kamis, 24 Juni 2010


Kapal Sitaan Teronggok Menunggu Rusak

KOMPAS/A HANDOKO
Kapal Vietnam yang digunakan untuk mencuri ikan di perairan Indonesia, yakni di sekitar Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, ditangkap petugas dan ditarik ke Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Pontianak, Sabtu (29/5). Pencurian ikan di perairan Indonesia menunjukkan bahwa nelayan Vietnam semakin nekat. Mereka sebelumnya hanya berani mencuri di zona ekonomi eksklusif atau teritorial.


Kamis, 24 Juni 2010 | 04:44 WIB




Genderang perang terhadap nelayan-nelayan asing, penjarah kekayaan laut Indonesia, setiap tahun menghasilkan sekitar 250 kapal rampasan. Sayang, kapal sitaan dengan berbagai ukuran dan teknologi itu lebih banyak teronggok dimakan karat dan menunggu rusak.

Tak sulit mengenali kapal-kapal sitaan itu, yang sebagian berada di Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak, di pinggir Sungai Kapuas, Kalimantan Barat. Kapal yang pernah pongah mencuri ratusan ton ikan di perairan Indonesia dan mengirimkannya ke negara-negara asal nelayan tersebut kini sudah hilang kegagahannya.

Di Stasiun Pengawasan PSDKP ada sekitar 40 kapal sitaan, mulai dari kapal kayu berbobot mati 30 gross ton (GT) hingga kapal besi berbobot mati 300 GT. Sebagian besar dilengkapi alat tangkap pukat.

Kapal-kapal kayu umumnya merupakan rampasan dari nelayan Vietnam, Thailand, dan Malaysia, sedangkan kapal besi umumnya rampasan dari nelayan China.

Archive for the ‘ Benih Gurame ’ Category Benih Ikan Gurame 68 Author: Andhi Fish Jogja Benih Ikan Gurame 68 Tersedia Benih Ikan Gurame ukuran 68 dengan spesifikasi benih : Umur : 60 hari Panjang tubuh : 4,5 cm Tinggi tubuh : + 1,9 cm Pakan : pelet (FF-999 / PF- 1000) Stock : SIAP

Archive for the ‘ Benih Ikan Patin ’ Category

Benih Ikan Patin

Tersedia benih ikan patin dengan beberapa ukuran mulai dari 1,5 inchi – 4 inchi :
Benih Ikan Patin
Benih ikan patin siap kirim untuk wilayah Djogja untuk semua ukuran dan untuk luar jawa siap kirim ukuran 3/4 – 1 in. Benih memiliki pertumbuhan yang cepat, tahan terhadap serangan penyakit.
Pada umumnya konsumsi untuk ikan patin adalah size 2-3 ekor/Kg. Harga bervariasi tergantung wilayah anda berada. Bagaimana proses budidaya ikan patin, lihat posting kami di : Budidaya Ikan Patin.
Benih Patin 2 InBenih Patin 2,5 InBenih Patin 3 InBenih Patin 3 In

Kegiatan budidaya air tawar merupakan salah satu kegiatan perikanan budidaya yang telah lama berkembang dan merupakan yang pertama kali ada. Pada awalnya kegiatan budidaya air tawar merupakan kegiatan sampingan yang dikerjakan disela-sela waktu melakukan kegiatan mata pencahariannya. Sebagian besar kegiatan budidaya pada waktu itu hanyalah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kegiatan budidaya yang dilakukan pun masih sederhana dengan pemberian pakan seadanya dan tanpa pengelolaan yang berarti.
Pada saat awal kemunculannya perikanan budidaya air tawar sebagian besar terletak di halaman pekarangan rumah pembudidaya. Pada saat itu, belum berkembang berbagai macam teknologi budidaya air tawar. Bahkan saat itu para pembudidaya hanya mengenal kegiatan budidaya air tawar yang dilakukan dengan wadah kolam tanah.
Sentra perikanan budidaya air tawar sebagian besar terdapat di pulau Jawa. Riset dan penelitian tentang komoditas ikan air tawar terletak di pulau ini. Banyak lahir komoditas air tawar unggulan dan telah terbukti membantu para pembudidaya dalam membudidayakan ikan menggunakan benih terbaik. Sebut saja beberapa komoditas yang sudah dikenal seperti ikan mas, nila, lele dan komoditas lainnya. Tidak hanya itu penelitian tentang teknologi pembudidayaan air tawar juga banyak dilakukan di sini. Oleh karenanya komoditas seperti ikan mas, nila, patin, lele dan gurame terletak di pulau ini. Salah provinsi yang sebagian besar pembudidayanya mengusahakan budidaya air tawar adalah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Andhi Fish Farm menyediakan benih ikan air tawar kualitas terbaik
Benih Ikan Patin

Sabtu, 22 Oktober 2011

Bali kaya akan potensi kelautan dan perikanan.

Namun, potensi tersebut masih banyak yang belum tergarap secara maksimal, seperti lahan perikanan budi daya.

Selama kurun waktu 2007 hingga sekarang, luas lahan potensi perikanan budi daya di Bali yang belum tergarap mencapai kurang lebih 28.419 hektar. Apa langkah yang diambil? Berikut penelusuran BisnisBali. SECARA administratif, Bali memiliki 171 desa pesisir. Dari data 2007, penduduk Bali tercatat 3.480.300 jiwa dan 30,4 persen bertempat tinggal di wilayah pesisir.

Penduduk yang bermata pencarian sebagai nelayan tercatat 37.501 orang atau 1,09 persen, yang bermata pencarian sebagai pembudi daya ikan 24.606 orang atau 0,72 persen. Total tenaga kerja di bidang perikanan dan kelautan 176.884 orang.

Selama ini, Bali memiliki lahan potensial untuk budi daya yang belum dimanfaatkan kurang lebih mencapai 28.419 ha.

Kabid Tangkap dan Produksi Dinas Perikanan dan Kelautan Bali, AA Mahendra mengungkapkan, luas lahan potensial budi daya laut mencapai kurang lebih 1.551,75 ha dan baru dimanfaatkan untuk usaha budi daya laut 418,5 ha atau 26,96 persennya saja dengan jenis komoditi yang dikembangkan adalah rumput laut jenis eucheuma spinosium dan eucheuma catonii.

Saat ini sedang dirintis dan dikembangkan budi daya kerang mutiara di kawasan Bali Timur dan Utara. Budi daya kerapu telah mulai berkembang di kawasan Bali Barat, Bali Utara dan Bali Timur.

Lanjutnya, luas lahan potensial untuk usaha budi daya ikan di kolam mencapai kurang lebih 1.700,41 ha dan sawah kurang lebih 25.242,06 ha.

Luas lahan yang sudah dimanfaatkan untuk budi daya ikan di kolam 564,50 atau 33,19 persen saja dan untuk budi daya ikan di sawah seluas 271,0 ha atau 1,07 persen saja. Budi daya air payau luas lahan potensialnya mencapai 1,667 ha, namun hanya dimanfaatkan 488 ha atau 29,27 persen.

Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya perikanan budi daya saat ini memang diakuinya masih belum optimal dan dihadapkan pada permasalahan antara lain naiknya harga pakan ikan, belum terkendalinya penyakit ikan, terbatasnya persedian benih ikan, udang dan rumput laut yang baik kualitas serta mutunya, rendahnya keterampilan pembudi daya ikan serta masalah krusial yang sering dihadapi petani budi daya yaitu permodalan.

Ditambahkan, untuk masalah benih serta permodalan, di Bali pada 2008 lalu, pemerintah memberikan bantuan berupa bansos Rp 3,85 milyar, subsidi benih Rp 1,4 milyar dan DPM yang diberikan oleh Pemprop Bali kepada petani budi daya Rp 2 milyar.

“Dengan bantuan tersebut, produksi serta produktivitas dapat meningkat. Jangan hanya baru diberi bantuan baru bersemangat, setelah itu redup kembali,” ujarnya.

Ditambahkan, dalam rangka pengelolaan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan Bali secara optimal dan berkelanjutan yakni melalui revitalisasi perikanan akan diarahkan pada upaya peningkatan produksi dan produktivitas, daya saing dan mutu produk hasil perikanan dengan tetap menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan.

Dalam hal ini, revitalisasi tersebut difokuskan pada pengembangan komoditi utama seperti tuna, rumput laut dan udang. Namun tidak mengesampingkan komoditi lain yang juga memiliki nilai ekonomis penting seperti udang galah, gurame, nila, mas atau karper, lele dan kerapu. *dwi

Jumat, 21 Oktober 2011

perikanan

Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hayati perairan. Sumberdaya hayati perairan tidak dibatasi secara tegas dan pada umumnya mencakup ikan, amfibi dan berbagai avertebrata penghuni perairan dan wilayah yang berdekatan, serta lingkungannya. Di Indonesia, menurut UU RI no. 9/1985 dan UU RI no. 31/2004, kegiatan yang termasuk dalam perikanan dimulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.[1] Dengan demikian, perikanan dapat dianggap merupakan usaha agribisnis.
Umumnya, perikanan dimaksudkan untuk kepentingan penyediaan pangan bagi manusia. Selain itu, tujuan lain dari perikanan meliputi olahraga, rekreasi (pemancingan ikan), dan mungkin juga untuk tujuan membuat perhiasan atau mengambil minyak ikan.[2]

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More